Sejak tahun 2017, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsyiah memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan suasana akademik di berbagai universitas luar negeri melalui Student Mobility Program. Pada tahun ini The University of the Ryukyus, Okinawa – Jepang, Prince of Songkhla University (PSU) – Thailand dan National Dong Hwa University (NDHU) – Taiwan menawarkan beasiswa kepada 15 mahasiswa terbaik dari FMIPA Unsyiah. Melalui berbagai seleksi, Ferizal terpilih mewakili Prodi Matematika untuk mengikuti program tersebut. berikut laporan perjalanan Ferizal selama berada di NDHU, Taiwan.
“National Dong Hwa University (NDHU), sebuah universitas bergengsi di bagian timur negara Taiwan yang berdiri di tanah seluas 251 hektar dan merupakan salah satu kampus dengan komplek area terbesar di taiwan. Kampus utamanya berada di Shoufeng Township yang merupakan daerah delta sungai pepaya kota Hualien, sekitar 35 kilometer dari selatan Taroko National Park dan 15 kilometer dari selatan kota Hualien. NDHU dikelilingi oleh gunung-gunung dari segala sisi, yang membuatnya memiliki suasana natural dengan arsitektur bagunan yang khas. NDHU juga memiliki kampus seluas 12,26 hektar yang beroperasi di Distrik Meilun kota Hualien, kampus bagian ini diperuntukkan bagi College of Marine Biology based at the National Museum of Marine Biology and Aquarium (NMMBA) di desa Chechung kota Pingtung. Selebihnya, kesepuluh fakultas lain berada di kampus utamanya. NDHU merupakan universitas dengan peringkat ke-17 Se-Taiwan, 271-280 Se-Asia dan di dunia mendapatkan posisi peringkat 801-1000 terbaik yang memiliki 870 International Student dari 52 negara di berbagai belahan dunia.
Alhamdulillah dengan izin Allah, saya diberikan kesempatan untuk merasakan kuliah di NDHU melalui Student Mobility Program Fakultas MIPA Unsyiah, merasakan bagaimana belajar disini, memahami bagaimana menjalin hubungan dan pertemanan dengan mahasiswa internasional dari berbagai negara terutama Taiwan, serta mempelajari culture, pemikiran dan cara hidup orang-orang Taiwan. Sungguh merupakan suatu pengalaman yang sangat ternilai.
Bagaimana sih kesan ketika kuliah di NDHU ?, Kuliah di NDHU cukup menantang, melelahkan juga menyenangkan. Mulai dari gaya hidupnya, aturan-aturan kampusnya dan juga makanannya yang memang sama sekali tidak mengenal kata-kata halal. Bahkan untuk membeli makanan saja kadang ada rasa-rasa cemas akan halal atau tidaknya nasi tersebut. Namun meskipun demikian ada orang-orang lokal yang memang tidak mau memakan daging, biasanya disebut vegetarian. Nah, bagi muslim disana ya mau tidak mau hanya makan vegetarian. Karena untuk makanan vegetarian, mereka (orang-orang Taiwan) tidak akan mencampur minyak bahkan piring juga tidak akan dicampur.
Mulai dari aturan berpakaian deh. Berbeda dengan di Indonesia, kami student NDHU boleh berpakaian sebebas apapun itu asalkan menggunakan pakaian. Baik laki-laki maupun perempuan tidak ada perbedaan aturan dalam berpakaian, bahkan di kelas saya sering melihat profesor-profesor yang menggunakan setelan celana pendek dengan baju kaos tak berkerah. Begitu juga dengan alas kaki, mereka sama sekali tidak mempermasalahkan student maupun profesor menggunakan sandal atau sepatu. Semuanya freedom deh kalo di NDHU hehe.
Sehari-hari kuliah saya harus menggunakan sepeda sebagai alat transportasi untuk menuju gedung kampus, sepeda disini sudah sangat lumrah sekali digunakan. Bahkan jikalau ada penyebrang yang menggunakan sepeda di jalanan, maka mobil akan berhenti dan menunggu pesepeda lewat terlebih dulu. Memang lumayan melelahkan, ditambah dengan cuaca yang sangat panas (panasnya panas ultraviolet kalo kata-kata orang sini) dan kalaupun hujan (hujannya hujan asam). Namun itu hanya dirasakan sehari atau 2 hari saja selama disana, setelah itu semua akan terbiasa dengan gaya hidup sehat anti polusi ini. Darimana saya dapat sepeda ?, Kampus NDHU sudah menyediakan sepeda untuk semua student maupun tamu yang ada disana. Sepeda tersebut boleh dibawa pergi kemanapun bahkan keluar kampus asalkan dikembalikan lagi ke dalam area komplek NDHU.
Kemudian untuk jadwal perkuliahan di NDHU sama seperti di Indonesia yaitu Senin sampai Jumat, jadi Sabtu dan Minggu adalah Weekend. “Wait, itu kamu kuliah pagi terus sampai petang? Di sela-sela itu kamu ngapain Fer?” Pertanyaannya bagus sekali, haha … Nah, pastinya di siang hari saya ke Cafe untuk Lunch + Breakfast. Memang yang namanya mahasiswa tidak sempat makan nasi di pagi hari sebelum berangkat kuliah. Di taiwan saya terbiasa makan roti yang dilapisi selai sebagai ganti breakfast sementara. Pastinya untuk orang Indonesia itu tidak cukup untuk membuat perut kenyang, namun cukup untuk mengganjal isi perut di pagi hari. Hal ini saya lakukan supaya bisa sampai tepat waktu di gedung kampus dengan mendayung sepeda. Oh iya, Cafe disini maksudnya kantin ya, bukan cafe – cafe mewah di kota gitu. Namanya Lakeside Restaurant, mengapa Lakeside ?, karena area Cafe berada tepat di pinggiran Dong Lake. Sebuah danau di samping Administration Building yang selalunya menarik perhatian saat pertama kali masuk melalui pintu depan NDHU.
Lalu setelah Lunch + Breakfast di Cafe, kadang mahasiswa kembali ke dorm untuk istirahat atau mengerjakan tugas di library. Salah satu spot yang menarik perhatian di NDHU adalah Library nya. Mahasiswa di sana bebas untuk keluar masuk Library tanpa kartu maupun proses check-in seperti di Library Unsyiah. Jadi kalau mau masuk Library tapi lupa bawa Student ID Card, tetap bisa masuk bebas tanpa masalah apapun. Library NDHU juga memiliki menara setinggi 10 lantai, untuk naik ke lantai 10 saya harus menggunakan lift yang hanya satu jalur yaitu 1 dan 10. menara di Library ini merupakan gedung paling tinggi di area komplek NDHU, sehingga melalui merana ini kita bisa melihat seluruh area komplek NDHU dari atas dengan sangat jelas. Pokoknya salah satu spot yang wajib dikunjungi kalo ke NDHU deh, hehe …
Kalo Weekend ngapain aja ?, memutari kampus NDHU saja sudah cukup untuk mengisi weekend disini. Karena selain terluas, NDHU juga merupakan The Most Beautiful Campus in Taiwan. Hampir semua fasilitas yang dibutuhkan tersedia di kampus ini. Mulai dari Baseball Field, Softball Field, Athletic Field, Indoor Sports Center, Tennis Courts, Rope Course Field, Sports Courts, Out/Indoor Swimming Pool, Dong & Hwa Lakes, East & West Community House, Art Workshop, Arts Center, Student Activities Center, Family Mart and many more. Kalau bosan di sekitaran kampus, kita juga bisa ke tempat-tempat wisata di luar kampus yang letaknya tidak jauh dari NDHU. Mulai dari Aquatic Sport termasuk Kayaking, Surfing dan Scuba Diving serta Extreme Sport termasuk Rock Climbing, River Trekking dan Orienteering.
“Kalau dibandingkan dengan di Unsyiah (Indonesia), bedanya apa?” Nah, Pertanyaan ini sudah pasti akan ditanyakan nanti setelah pulang ke Indonesia. Berdasarkan pengamatan selama disana, NDHU tidak setengah-setengah dalam menyediakan fasilitas kampus untuk mahasiswanya. Mulai dari fasilitas belajar dan mengajar yang cukup lengkap sampai dengan Campus Life Facility yang cukup membuat siswa lokal maupun Internasional merasa nyaman berada di NDHU. Bahkan setiap profesor/dosen memiliki laboratorium lengkap untuk mereka sendiri sesuai dengan bidang yang mereka kuasai. Laboratorium tersebut dikelola, dijaga dan dikembangkan oleh profesor dan beberapa anak didik mereka yang mengambil program master disana.
Meskipun muslim sangat minoritas di sini, tetapi Prayer Room selalu ada di setiap gedung-gedung perkuliahan. Namun, untuk melakukan wudhu memang agak susah karena orang-orang sini sangat tidak mau ada setetes air di dalam toilet mereka. Untuk kencing saja toiletnya hanya akan Flush Automatically setelah kita keluar dari toilet tersebut. Biasanya saya wudhu di wastafel dan kalau tidak ada orang di sekitar situ, langsung saya naikkan kaki ke wastafelnya. Begitu juga dengan dormitory tempat mahasiswa menginap yang memiliki fasilitas mesin cuci dan dapur lengkap dengan kulkas-kulkas berjejer untuk setiap student yang kadang ingin memasak sendiri. Kalau soal jaringan wifi rasanya sudah bukan seperti fasilitas lagi di sini, ibarat tempat sampah yang wajib harus ada di titi-titik tertentu. Oh iya, tempat sampah disini juga sudah dibagi dalam 3 jenis sampah yaitu botol/plastik, paper dan makanan basah.
Soal pembelajaran disana saya tidak bisa membandingkan secara keseluruhan, karena hanya punya waktu 10 hari dan hanya join class 2 kali saja. And FYI aja, salah satu Course yang saya join yaitu Nanomaterials and Nanotechnology hanya terdiri dari 4 orang mahasiswa saja sebelum kami masuk dan Course Science Communication hanya terdiri dari 10 mahasiswa saja. Rasanya memang seperti belajar private di dalam kelas yang kira-kira memiliki kapasitas 40 orang.
Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat. Itulah salah satu doa yang pernah dikatakan oleh ibu saya kepada saya dalam perbincangan melalui telepon. Semoga segala ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan disini bermanfaat dan membawa kebaikan. Semoga diri ini bisa menjadi seseorang yang bermental kuat, berjiwa besar dan berilmu cukup untuk dapat diandalkan dan diharapkan oleh banyak orang, terutama terhadap bangsa dan negaraku tercinta Indonesia”.